Granulasi
Granulasi
Proses
pembuatan granul merupakan tahap awal yang paling penting pada proses pembuatan
tablet. Pembuatan granul atau granulasi merupakan proses pembesaran ukuran
serbuk dimana suatu campuran serbuk yang mempunyai daya kohesi kecil diubah
menjadi ukuran partikel yang lebih besar dengan perubahan sifat sebagai berikut
:
- Meningkatkan ukuran partikel
- Memperbaiki sifat alir dengan penyebaran dosis yang merata
- Menghasilkan serbuk partikel yang lebih uniform, ukuran spasifik yang sama, dan bentuk yang hamper sama
- Mencegah pemisahan dari bahan-bahan selama proses pencetakan
- Memperbaiki karakteristik kompresi dari campuran
Granulasi dimulai dengan pencampuran
bahan aktif yang diperlukan sehingga dicapai satu bentuk (uniform)
masing-masing bahan aktif melalui campuran. Setelah granulasi, granul- granul
akan dibungkus jika digunakan sebagai sediaan obat atau dicampur dengan bahan
penambah lainnya sebelum pencetakan tablet atau dimasukkan ke dalam kapsul.
Keuntungan granulasi,
antara lain:
- Serbuk dalam bentuk granul akan memperbaiki tampilan obat
- Granul akan membentuk campuran serbuk yang mempunyai distribusi bahan akftif dan eksipien yang homogen.
- Akan menurunkan volume ruang, sehingga memudahkan proses penyimpanan dan pengeringan.
Granul yang baik adalah
partikel-partikel yang berbentuk bundar atau sferis atau mendekati bundar serta
mempunyai distribusi ukuran partikel yang mengikuti kurva distribusi normal
dengan presentasi ukuran yang kecil dengan ukuran yang besar.
Proses pembuatan tablet dibagi menjadi
tiga cara, yaitu:
- Cetak Langsung
Bahan
obat dengan atau tanpa bahan tambahan langsung dicetak.
Syarat:
-
Punya sifat alir yang baik
-
Daya ikat kuat dan mudah dimampatkan
-
Stabil secara fisikokimia
-
Memiliki Bobot Jenis yang tidak terlalu
berbeda
-
Dapat dicampurkan
Cara
ini merupakan cara yang paling sederhana, sebab tidak memerlukan peralatan
untuk proses granulasi ataupun prosedur pengeringan, seperti cara-cara lainnya
bahkan seringkali tidak memerlukan tambahan bahan-bahan pembantu tablet
lainnya, sebab zat khasiat dapat dicetak langsung menjadi tablet.
- Granulasi Kering (slugging)
Disebut
juga cara pencetakan ganda, oleh karena di dalam proses pembuatannya tidak
memerlukan air dan pencetakan dilakukan berulang-ulang. Cara ini berlaku untuk
zat khasiat yang tidak stabil dengan
adanya air atau panas dan sifatnya hidrofil sebab sifat yang demikian sangat
menolong sewaktu pencetakan berlangsung, bila sifat ini kurang dipenuhi,
disarankan untuk mencampurkannya dengan bahan pengisi yang memiliki sifat
kohesif yang lebih besar.
Cara
:
Setelah
proses pencampuran bahan aktif dengan air atau dengan bahan pengisi lainnya,
lalu dimasukkan ke dalam hopper dan dicetak dengan stempel dan mariks berukuran
2,18-2,5 cm atau lebih besar 1,875-3,4375 cm. Dengan cara ini pengisian
campuran serbuk lebih mudah dan dapat diberikan tekanan besar pada pencetakan
dan inilah yang dikenal dengan ‘slug’.
Granulasi
slug, dimana campuran bahan tersebut
lalu dipaksakan melalui ayakan dengan ukuran yang sesuai sehingga terbentuk
granul. Lalu dilakukan pencampuran granul dengan lubrikan yang sesuai (proses
lubrikasi). Setelah itu dilakukan pencetakan, dimana campuran tersebut dicetak
menjadi tablet dengan menggunakan stempel dan matriks yang sesuai dengan bobot
tablet yang diinginkan.
- Granulsi Basah
Cara
ini merupakan cara yang paling umum sebab hamper semua jenis zat khasiat dapat
diproses secara granulasi basah. Granulasi basah di dalam proses pembuatan
granulnya mempergunakan larutan bahan pengikat dalam air seperti mucilage CMC,
gom arab, gelatin, pasta pati, dll. Tablet yang dihasilkan secara granulasi
basah umumnya lebih kompak dan lebih keras dibandingkan secara cetak langsung.
Cara
:
Setelah
digunakan penimbangan bahan dan pencampuran bahan-bahan yang digunakan,
dilakukan granulasi yaitu campuran serbuk dibasahi dengan larutan bahan
pengikat sampai diperoleh distribusi bahan pengikat yang homogen, yang ditandai
dengan campuran dapat dikepal seperti salju, yang bila kepalan ditekan akan
pecah dalam distribusi ukuran partikel granul yang merata.Lalu adonan tersebut
diayak sehingga diperoleh granul dengan ukuran merata dan kompak (disebut
Pengayakan massa basah).
Granul
kemudian dikeringkan di dalam lemari pengering dengan suhu pengeringan 50 – 60 oC.
Lalu dilakukan pencampuran granul dengan lubrikan yang sesuai (proses
lubrikasi). Setelah itu dilakukan pencetakan, dimana campuran tersebut dicetak
menjadi tablet dengan menggunakan stempel dan matriks yang sesuai dengan bobot
tablet yang diinginkan.
- Granulasi Dasar
Tahap
pengerjaan sama seperti granulasi basah pada umumnya hanya pada cara granulasi
dasar, zat khasiat tidak dicampurkan bersama bahan pengisi dan bahan penghancur
dalam tetapi ditambahkan sebagai ‘fines’ kedalam granul kering bersama dengan
bahan penghancur luar dan lubrikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar