Senin, 11 September 2017

KOMPETENSI FARMASIS MANAJEMEN PERSEDIAAN INDUSTRI

KOMPETENSI FARMASIS MANAJEMEN PERSEDIAAN INDUSTRI



KOMPETENSI FARMASIS PRAKTISI INDUSTRI DALAM BIDANG MATERIAL MANAGEMENT (MANAJEMEN PERSEDIAAN)
Definisi
       Seorang Farmasis Praktisi Industri dalam bidang Material Management adalah seorang farmasis yang memiliki kompetensi bila ia telah memperoleh pendiddikan formal sarjana sains { S.1 ] dari suatu perguruan tinggi dan memiliki pengetahuan mengenai pengadaan barang antara lain ;
= membuat purchasing plan
= menguasai spesifikasi bahan baku
= melakukan negosiasi dan analisis terhadap kegiatan pembelian a.l,
    ** economic analysis
    ** market analysis
    ** supplier analysis
    ** transportation analysis
    ** price analysis
    ** vendor audit / vendor rating
    ** serta memonitor purchasing cycle time
    ** pegudangan a.l,
         ##  penerimaan
         ## penyimpanan dan pengeluaran barang
         ## melakukan monitoring barang / bahan yang absolut dan pemusnahannya serta
         ## inspeksi diri dan  stock tacking persediaan barang.   
Production Planning dan Inventory  Control { PPIC } a.l,
@ membuat ABC analysis
@ production plans
@ purchasing plan
@ inventory analysis dan inventory control
@ Capasity Redource Planning { C R P }
@ Enterprise Resource Planning { E R P }
= Kepemimpinan { leadership }
= Mengusai bahasa Indonesia dan bahasa Inggeris secara aktif.
RINCIAN ASPEK PENGETAHUAN YANG HARUS DIMILIKI
  1. PENGADAAN BARANG { PROCUREMENT } UNTUK PRODUKSI OBAT
     Mampu melakukan pengadaan barang pada saat  dibutuhkan dan slalu menjaga ketersediaannya sehingga  tidak akan ada kekosongan apabila barang dibutuhkan.
1.1. Tujuan
a.     Mendapatkan barang dengan kualitas dan spesifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
b.     Mendapatkan barang dengan harga kompetitif dan tersedia sesuai dengan jumlah dan waktu yang dibutuhkan.
c.     Melakukan pembelian sesuai dengan dengan kontrak yang telah disepakati serta peraturan pemerintah yang berlaku.
d.     Melakukan hubungan baik dengan semua vendor
e.     Menjaga dan menjamin ketersediaan barang sewaktu dibutuhkan.
1.2. Ruang Lingkup
        Meliputi seluruh kegiatan perencanaan pengadaan bahan baku dan bahan pengemas, kegiatan pembelian serta evaluasi terhadap kegiatan pengadaan yang dilakukan baik melalui impor maupun lokal.
1.3. Kegiatan
a.     membuat purchasing plan berdasarkan production planning dari PPIC dan forecast dari marketing.
b.     Mencari sumber bahan bahan yang dibutuhkan dan melakukan vendor audit.
c.     Menerima , mempelajari, mengetahui dan mengusai spesifikasI Semua bahan yang dibutuhkan
d.     Melakukan negosiasi harga untuk mendapatkan bahan yang ekonomis  dengan kualitas sesuai dengan spesifikasi yg ditentukan
e.     Memilih bahan sesuai dengan deskripsi dan spesifikasi yang diminta dan menjaga ketersediaannya.
f.     Melakukan kegiatan ekspor dan impor sesuai dengan undang undang dan peraturan kepabeaan yang berlaku, termasuk pembelian bahan baku golongan “Narkotika dan Psikotropika “
g.     Membuat purchase contract dan menetapkan kondisi pembelian serta memonitor kesepakatan yang ada dalam kontrak.
h.     Melakukan kegiatan analisis terhadap kegiatan pembelian yang meliputi ;    
·         Economic analysis, yaitu mengadakan analisis terhadap keadaan ekonomi suatu negara, sumber bahan yang dibutuhkan a.l ; tingkat inflasi, keadaan ekonomi, sosial dan politik.
·         Market analysis, untuk mengantisipasi estimasi kebutuhan bahan jangka panjang yang mencukupi trend inovasi baru, subsitusi sehingga tidak terjadi kekosongan bahan yang dibutuhkan.
·         Supplier analysis, analisa terhadap keadaan keuangan suplier atau pengembangan produk produknya.          
·         Transportation analysis, berkaitan dengan lokasi supplier dari pabrik yang mempengaruhi biaya serta kualitas barang sewaktu di perjalanan.
·         Price analysis, yaitu membuat perbandingan harga dari beberapa  supplier.
         i. Membuat vendor rating yang meliputi quality, quantity, price, delivery time, discount, rejection rate dll.
            Serta melakukan vendor audit secara berkala.
        j. Memonitor purchasing leadtime.
1.4. Cara Evaluasi
        a. Ujian dan atau tertulis
        b. Metode lain diperlukan       
2. PERGUDANGAN
Mampu melakukan penerimaan , penyimpanan dan pengeluaran barang dengan menjaga keamanan dan kualitas barang.
2.1. Tujuan
        a. Dapat melakukan penerimaan barang sesuai dengan pesanan
        b. Melakukan penyimpanan barang dengan baik untuk tetap menjaga keselamatan dan kualitas barang.
        c. Melakukan pengeluaran barang sesuai dengan permintaan.
2.2. Ruang Lingkup
        Seluruh kegiatan pergudangan yang meliputi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang.
2.3. Kegiatan
a.     Melakukan penerimaan baik bahan baku, bahan pengemas maupun  produk jadi sesuai dengan pesanan baik dari supplier Maupun  dari devisi internal perusahaan.
b.     Melakukan penyimpanan bahan sesuai dengan ketentuan C P O B yaitu a.l, tetap menjaga keamanannya dan kualitasnya, agar jangan terjadi barang rusak, surplus atau scrap.
c.     Membuat QC melakukan monitoring waktu bhn baku dan pengemas
d.     Melakukan monitoring terhadap barang barang obsolet { obsolescence goods } , surplus maupun scrap.
e.     Melakukan pemusnahan barang obsolet, sesuai dengan prosedur yang ditentukan dengan memperhatikan dampak lingkungan.
f.     Melakukan dispensing bhn baku untuk produksi dgn memperhatikan ketelitian { accuracy } dan capacity dari timbangan yang digunakan.
g.     Mengeluarkan bahan sesuai dengan dokumen permintaan bahan Atau Purchase Order { P O } untuk produk jadi.
h.     Menerima dan menangani barang kembalian { recalled product dan return goods }.
i.      Memonitor pelaksanaan lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan gudang.
j.      Memperoleh pengetahuan tentang perkembangan pergudangan spt;  material handling { racking system, equipment }, Storage dan Retrival System { ASRS } , Good Storage Practices { GSP }, Zero Inventoru Management { ZIM } dll.
k.     Melakukan inspeksi diri dan cycle count terhadap semua persediaan secara priodik.
l.      Memonitoring terhadap penerapan Protap dan CPOB dilingkungan fungsi Material Management.
3. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC)  
Mampu membuat perencanaan pengadaan bahan baku dan bahan pengemas, membuat perencanaan produksi dan memonitoring pelaksanaan jadwal produksi serta melakukan pengendalian inventory.
3.1. Tujuan  
         a. Menyediakan produk sesuai dengan jumlah dan waktu yang dibutuhkan.
         b. Mengantisipasi dengan cepat kenaikan maupun penurunan demand.
         c. Menjaga inventory dalam keadaan serendah mungkin dengan tetap dapat memenuhi permintaan.
3.2. Ruang Lingkup      
        Meliputi perencanaan produksi , perencanaan pengadaan bahan baku dan bahan pengemas serta pengendalian inventory.
3.3. Kegiatan       
a.     Membuat ABC analysis untuk semua sediaan { bahan baku, bahan pengemas dan obat jadi }
b.     Membuat production plan { Master production schedule } berdasarkan forecast.
c.     Membuat purchasing plan { Material requirement plan / MRP } berdasarkan production planning.
d.     Membuat perencanaan pembelian dan pengunaan bahan.
e.     Membuat perencanaan , pengunaan dan pelaporan bahan baku “ narkotika, psikotropika “ serta precusornya.
f.     Melakukan inventory analysis dan inventory control terhadap obat jadi, bahan baku dan bahan pengemas.
g.     Melakukan monitoring terhadap production schedule dan manufacturing lead / cycle time.
h.     Merencanakan dan memonitor penggunaan kapasitas mesin terpasang { Capacity Resource Planning / C R P }
i.      Memperoleh pengetahuan tentang Enterprise Resource Planning { E R P } dan perkembangannya.
j.      Melakukan evaluasi forecast accuracy , analisa trend penjualan, production accomplishment, capacity utilization , out of stock index, production loss due to stock out, work in progress status, dll.
k.     Membuat data statistik dan anlisis terhadap ;
            * Forecast accuracy
            * Trend penjualan
            * Production accomplishment
            * Capacity utilazation
            * Economic order / batch size / quality
            * Buffer stock
            * dll.
3.4. Cara Evaluasi    
         a. Ujian lisan atau tertulis
         b. Metode lain, bila diperlukan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar